8 Tipe Pelanggan dan Cara Menghadapinya
Salah satu kunci keberhasilan dari sebuah bisnis yaitu adanya kepuasan dari pelanggan ketika mereka membeli atau menggunakan produk/jasa dari bisnis Anda. Dengan memahami tipe-tipe pelanggan tentunya akan memudahkan dalam merancang strategi bisnis yang tepat.
Selain menjalankan sebuah bisnis, Anda tidak hanya perlu hebat dalam perencanaan dan pengembangan bisnis semata, tapi juga perlu memahami jenis-jenis customer. Hal ini bertujuan agar Anda tidak kaget ketika harus berhadapan dengan berbagai pelanggan yang mana setiap pelanggan memiliki sifat berbeda-beda.
Dengan sikap pelanggan yang beragam sebenarnya sama saja bahwa setiap orang itu memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi karena adanya perbedaan latar belakang seperti kondisi sosial, budaya, dan faktor psikologi yang memang tidak sama.
Agar Anda tidak salah dalam memberikan pelayanan kepada setiap pelanggan Anda, mari simak penjelasan dibawah untuk memahami tipe-tipe pelanggan yang biasa Anda temukan di bisnis yang dijalankan.
Pelanggan Pendiam
Anda pasti akan menemui tipe pelanggan seperti ini. Pelanggan ini tidak banyak bicara dan cenderung menunggu Anda untuk memulai pembicaraan. Anda bisa coba menanyakan terlebih dahulu bagaimana kabar mereka sebagai permulaan. Jika Anda berhasil mendekati tipe pelanggan ini, maka kemungkinan besar jika mereka puas dengan pelayanan Anda, Anda akan direkomendasikan oleh mereka kepada teman-teman dekatnya.
Pelanggan Banyak Bicara
Lain halnya dengan pelanggan pendiam, tipe pelanggan banyak bicara ini lebih banyak mendominasi pembicaraan antara Anda dan juga mereka. Mereka tidak merasa canggung atau awkward walaupun baru pertama kali bertemu. Jika Anda bertemu dengan tipe pelanggan ini, Anda dituntut untuk menjadi pendengar yang baik serta bisa menyeimbangi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin mereka ajukan. Jangan lupa untuk memberikan penjelasan informasi sejelas mungkin tentang apapun yang mereka ingin ketahui sehingga mereka puas dengan pelayanan yang Anda berikan.
Pelanggan Arogan
Selain bertemu dengan 2 tipe pelanggan di atas, Anda juga akan bertemu dengan pelanggan yang arogan. Tipe pelanggan ini cenderung menganggap dirinya paling benar dan enggan mendengarkan masukan dari orang lain. Walaupun Anda telah menjelaskan sedetail mungkin tentang produk Anda, tipe pelanggan ini cenderung tidak mau mendengarkan dan merasa apapun yang mereka pilih adalah yang terbaik.
Dengarkanlah terlebih dahulu apapun yang mereka ucapkan, usahakan jangan pernah memotong pembicaraannya karena mereka akan merasa tidak dihargai jika Anda melakukan hal ini. Setelah itu baru Anda bisa coba menjelaskan kepada mereka secara perlahan.
Pelanggan Sombong
Terdapat perbedaan antara pelanggan arogan dengan sombong, jika pelanggan arogan adalah mereka yang merasa paling mengetahui apa yang terbaik untuk mereka, maka pelanggan sombong adalah seseorang yang gemar memamerkan apapun yang ia miliki. Saat membeli produk Anda, pelanggan tipe ini cenderung lebih banyak menjelaskan tentang dirinya baik itu apa yang ia miliki maupun kemampuannya membeli barang.
Walau terlihat menyebalkan, tipe pelanggan ini justru bisa Anda “kompor-kompori” agar mereka mau membeli banyak produk yang Anda miliki. Gunakan kalimat yang menyenangkan hati mereka agar mereka tidak segan memborong produk yang Anda punya.
Pelanggan Hemat
Tipe pelanggan ini adalah seseorang yang memiliki perencanaan yang sangat matang. Umumnya saat mereka mendatangi Anda, sebisa mungkin mereka akan mencari produk yang berkualitas paling bagus dengan harga semurah mungkin. Mereka akan memperhitungkan dengan teliti dan membandingkan antara produk yang satu dengan lainnya dari katalog produk Anda.
Perlu diingat, Anda tidak boleh berbohong hanya agar pelanggan membeli produk Anda. Jelaskan kepada mereka masing masing kekurangan serta kelebihan dari produk Anda agar bisa mempermudah mereka dalam mengambil keputusan. Dan jika memungkinkan, Anda bisa menghitung bersama dengan pelanggan tersebut sembari menjelaskan serinci mungkin informasi mengenai produk yang Anda miliki.
Pelanggan Kritis
Kamu harus pakai taktik yang tepat dalam menghadapi pelanggan kritis dan suka menyampaikan keluhannya. Bila salah langkah, brand-mu akan menerima dampak buruknya. Makanya, kamu perlu membangun sebuah sistem customer service yang solid dan bisa membantu pelanggan memecahkan masalahnya. Pasalnya, semua keluhan bisa jadi mereka sampaikan pada CS di berbagai platform. Bahkan kamu juga harus merancang strategi jika mereka menyampaikan keluhan di media sosial.
Pelanggan Impulsif
Mengenal tipe pelanggan ini dapat membantumu dalam meningkatkan penjualan. Pasalnya, conversion rate yang dihasilkan dari pelanggan impulsif cukup besar. Biasanya terbesar kedua setelah para pelanggan yang loyal. Umumnya, tipe pelanggan ini tidak memiliki daftar belanja tertentu dan membeli barang secara spontan. Misalnya, ketika mereka melihat barang menarik dengan promo yang menguntungkan, mereka akan segera membelinya. Oleh karena sifatnya yang impulsif, strategi direct selling juga bisa menjadi metode untuk menggaet pelanggan.
Pelanggan Yang Hanya Belanja Sesuai Kebutuhan
Berbeda dengan tipe pelanggan impulsif, tipe yang satu ini justru lebih terorganisir. Mereka akan belanja dan melakukan pembelian berdasarkan kebutuhan. Biasanya, ketika masuk toko offline, mereka akan langsung menuju etalase produk yang dituju, tanpa melihat produk-produk lainnya.
Meski sudah tahu barang apa yang akan dibeli, umumnya mereka tetap akan membandingkan satu brand dengan brand lain. Dalam hal ini, mereka akan melihat mana brand yang lebih menguntungkan dari segi manfaat hingga harga. Oleh karena itu, penting untuk mengadakan promosi dan menentukan harga yang tepat untuk produk tersebut. Jika memang produk tersebut cocok, mereka akan menjadi pelanggan yang loyal untuk brand-mu.