Apa itu Self Order dan Self Service
Self-service adalah ketika seseorang melakukan pelayanan sendiri dalam berbagai kegiatan, dan self-order lebih menekankan pada cara memesan produk tanpa bantuan orang lain. Konsep-konsep ini sering ditemui di dunia restoran, memungkinkan pelanggan melakukan pesanan atau pelayanan sendiri tanpa bantuan pihak lain.
Teknologi sering dimanfaatkan dalam self-order dan self-service. Restoran menggunakan tablet di setiap meja untuk pesanan mandiri, serta sistem pembayaran elektronik dengan uang elektronik. Di restoran cepat saji, pelanggan dapat mengambil sendiri saus dan sambal, bahkan membersihkan meja sendiri setelah makan. Semua ini mencerminkan penerapan konsep self-service yang semakin umum di berbagai restoran.
Konsep self-service menitikberatkan pada pengalaman berbelanja dan bertransaksi yang lebih cepat dan berbeda, dengan staf pelayan yang terlibat minim. Misalnya, di restoran cepat saji, konsumen dapat langsung mendatangi kiosk untuk self-order, mengisi pilihan menu, dan melihat nomor antrian pada layar setelah pembayaran. Setelah pesanan selesai, konsumen mengambil makanan dan saus sendiri, serta membersihkan meja. Semua ini menunjukkan bahwa konsep self-service membawa pengalaman yang efisien dan mandiri di dunia restoran.
Mengenal Mesin Kiosk
Kiosk, merupakan sebuah komputer yang berisikan sistem yang bertujuan untuk menyediakan pelayanan bagi sektor bisnis maupun perusahaan. Dengan adanya teknologi ini membuat sektor pelayanan menjadi terbantu karena SDM yang diperlukan untuk melakukan tugas ini dapat diminimalisir oleh teknologi self order kiosk.
Beberapa contoh penggunaan self order kiosk yang sering Anda temukan sehari-hari adalah ketika Anda menggunakan mesin ATM. Sebelum kemunculan mesin ATM, untuk melakukan transfer dana dari satu rekening ke rekening lainnya, Anda butuh datang ke teller bank.
Tidak heran, ketika Anda mengunjungi bank untuk melakukan transaksi, mungkin Anda dihadapkan pada antrian panjang, di mana banyak orang memiliki kepentingan serupa. Namun, dengan teknologi mesin ATM yang ada saat ini, bank, khususnya para teller, mendapatkan bantuan yang signifikan dalam menjalankan tugas perbankan, seperti transfer dana, pembayaran, dan penarikan tunai.
Saat ini, teknologi self order kiosk tidak hanya diterapkan pada dunia perbankan saja. Dunia bisnis F&B terutama resto skala besar pun ada yang sudah mengadopsi teknologi ini untuk membantu kinerja pelayan.
MCD atau Mc Donald merupakan restoran cepat saji yang menggunakan teknologi self order kiosk untuk membantu pelanggan melakukan pemesanan dan pembayaran secara mandiri. Mesin selforder kiosk yang dimiliki oleh restoran ini pun juga dilengkapi dengan panduan penggunaan yang lengkap agar pelanggan lebih mudah dan nyaman ketika menggunakannya.
Selain restoran, bentuk bisnis lainnya yang mengadopsi teknologi self order kiosk adalah bandara. Pernah Anda melakukan check-in pesawat melalui mesin tanpa harus antri di loket customer service? Jika iya mesin tersebut adalah mesin self order kiosk yang diperuntukkan untuk layanan di bandara.
Baca juga: Tips Sukses Bisnis Franchise
Berikut adalah sejumlah manfaat yang dapat Anda peroleh dengan kepemilikan kiosk
1. Meningkatnya Kepuasan
Ketika perusahaan tumbuh dan mendukung dengan penuh bagaimana meningkatkan kualitas layanan terhadap pelanggan tingkat kepuasan mereka pun akan semakin meningkat. Artinya, mereka akan membeli produk kamu lebih sering dan membuktikan bahwa keuntungan kamu dapat meningkat dengan cepat.
2. Meningkatkan omzet dan jumlah pelanggan
Melalui penerapan mesin self-service kiosk, perusahaan membuka peluang untuk menyajikan beragam produk dan layanan yang menarik dan variatif kepada pelanggan. Keberagaman pilihan produk dan layanan menciptakan pengalaman pelanggan yang memuaskan, membebaskan mereka untuk memilih dengan nyaman.
Selain manfaat yang disebutkan, implementasi self-service kiosk memiliki potensi besar untuk meningkatkan omzet perusahaan dan memperluas pangsa pasar. Dengan menyediakan akses yang mudah dan efisien ke berbagai pilihan produk dan layanan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru. Kemudahan dalam proses pembelian memainkan peran kunci dalam membentuk pengalaman positif, yang akhirnya dapat memperkuat loyalitas pelanggan jangka panjang. Mesin self-service kiosk bukan hanya alat untuk meningkatkan penjualan, tetapi juga sebagai strategi integral membina hubungan yang solid dengan pelanggan.
3. Dukungan Pelanggan
Ketika masalah-masalah yang paling mendasar dapat dilakukan sendiri oleh pelanggan, tentu perusahaan dapat fokus pada masalah-masalah serius lainnya yang tidak dapat diselesaikan oleh pelanggan itu sendiri. Artinya, setiap masalah serius yang biasanya membutuhkan penanganan lebih lambat dapat diselesaikan lebih cepat dengan memaksimalkan layanan self-service untuk masalah-masalah dasar pada pelanggan.
Contoh, jika awalnya bank membutuhkan 10 teller untuk setor tunai, dengan adanya mesin ATM setor tunai di bank, perusahaan dapat mengurangi 5 teller untuk dipindahkan pada tugas lain seperti pendaftaran/pembukaan rekening baru. Sehingga pendaftaran yang awalnya diisi oleh 10 staff administrasi bertambah 5 staff baru yang dapat mempercepat pelayanan nasabah baru perusahaan.
4. Mengurangi Antrian Pelanggan dan Efisiensi SDM
Antrian panjang merupakan kondisi yang tidak bisa dielakan pada jenis pelayanan apapun. Antrian panjang dapat terjadi karena adanya ketimpangan antara jumlah loket atau SDM dengan banyaknya tamu atau pelanggan yang datang.
Tentunya semua orang menginginkan antrian panjang tidak terjadi, karena selain membuang waktu, tenaga dan pikiran, antrian panjang juga berpotensi mengurangi kualitas dari pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu, dengan adanya teknologi self order kiosk, antrian dapat terurai dengan sempurna karena teknologi tersebut dapat mempercepat proses transaksi. Anda juga dapat menghemat biaya SDM untuk bagian pelayanan. Penghematan ini dapat meningkatkan efisiensi pada bisnis dan biaya operasional pun dapat ditekan.
Pada mesin self order kiosk kemungkinan kesalahan atau human error dapat dikurangi. Selain itu, self order kiosk juga mampu bekerja lebih lama dibandingkan dengan karyawan, biaya perawatannya pun juga lebih rendah dibandingkan dengan karyawan yang membutuhkan gaji, asuransi kesehatan dan jamsostek.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan jika Anda memiliki kiosk
1. Memerlukan investasi awal yang besar
Untuk menerapkan self service dan self order, penjual harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk membeli atau menyewa mesin, aplikasi, atau website yang digunakan untuk melayani pelanggan. Biaya ini mungkin tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh oleh penjual dalam jangka pendek. Selain itu, penjual juga harus mempertimbangkan aspek teknis, legal, dan etis dalam menggunakan mesin, aplikasi, atau website tersebut.
2. Memerlukan pemeliharaan yang rutin
Mesin, aplikasi, atau website yang digunakan untuk self service dan self order tidak selalu berfungsi dengan baik. Ada kemungkinan terjadi kerusakan atau gangguan teknis yang dapat menghambat proses pelayanan kepada pelanggan. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpuasan dan keluhan dari pelanggan. Oleh karena itu, penjual harus melakukan pemeliharaan yang rutin untuk memastikan bahwa mesin, aplikasi, atau website tersebut beroperasi dengan lancar.
3. Memerlukan edukasi dan sosialisasi yang baik untuk pelanggan
Tidak semua pelanggan memiliki familiaritas atau kenyamanan dengan penggunaan layanan self-service dan self-order. Beberapa pelanggan mungkin merasa bingung, ragu, atau mengalami kesulitan dalam menggunakan mesin, aplikasi, atau situs web yang disediakan. Kondisi ini dapat mengakibatkan kesalahan atau ketidakefektifan dalam proses pemesanan atau pengambilan produk. Oleh karena itu, sistem ini perlu menyediakan petunjuk, bantuan, atau dukungan yang jelas dan mudah diakses bagi para pelanggan.
Semoga penjelasan ini dapat memberikan Anda wawasan baru tentang sistem pelayanan masa depan yang semakin berkembang di berbagai sektor bisnis.