Skip links
Mengenal revolusi industri 5.0

Mengenal revolusi Industri 1.0 sampai 5.0

Mengenal revolusi Industri 1.0 sampai 5.0

Mengenal revolusi industri 5.0 – Seiring dengan majunya teknologi, maka perilaku mendasar yang ada pada manusia seperti memproduksi, bekerja, dan hidup pun mengalami perubahan. Selain itu perubahan ini juga berdampak pada industri di berbagai sektor. Revolusi industri sendiri merupakan fenomena yang sudah terjadi sejak 1750 hingga sekarang.

Revolusi industri sendiri merupakan sebuah perubahan besar yang terjadi pada cara manusia dalam mengelola sumber daya yang ada dan caranya dalam menciptakan sebuah produk. Dengan adanya revolusi ini, banyak sektor seperti transportasi, pertanian, teknologi, pertambangan, hingga manufaktur yang mengalami perubahan. Berikut adalah pengenalan singkat mengenai Revolusi Industri 1.0 hingga 6.0.

Revolusi Industri 1.0 (1760-1840)

Revolusi Industri 1.0 muncul saat aktivitas manusia masih bergantung pada kekuatan fisik. Semua tindakan manusia mengandalkan tenaga manusia, hewan, atau sumber daya alam. Inovasi penting dalam bentuk mesin uap yang ditemukan oleh James Watt pada abad ke-18 mengubah secara fundamental keadaan ini.

Pada saat itu mesin uap awalnya menjadi alat mekanis yang menggantikan tangan manusia dalam produksi tekstil di pabrik-pabrik. Transformasi ini dimulai di Inggris yang mana teknologi mesin uap terus berkembang menjadi lebih efisien dan canggih, terutama dengan pemanfaatan bahan bakar seperti kayu dan batu bara.

Perkembangan ini juga memberi dorongan pada industri transportasi yang terbukti dari eksplorasi laut yang luas dalam pencarian sumber daya alam. Sebagai hasilnya, era ini mengubah dunia dari kondisi “manual” menuju kondisi semi-otomatis.

 

Baca juga: Mengenal perbedaan NFC dan RFID, mana yang lebih baik?

 

Revolusi Industri 2.0 (Akhir abad ke-19 – awal abad ke-20)

Revolusi ini dimulai pada awal abad ke-20 ketika Nikola Tesla menemukan listrik dan Thomas Alva Edison menemukan bola lampu pijar. Kedua penemuan ini membawa kehidupan dan pencahayaan baru ke dunia. Alhasil, mesin-mesin yang sebelumnya beroperasi dengan tenaga uap dari pembakaran, kini beralih ke tenaga listrik.

Pada tahun 1913, penerapan conveyor belt bergerak secara otomatis dengan tenaga listrik di pabrik-pabrik menghasilkan peningkatan signifikan dalam volume produksi. Era ini 2.0 menjadi masa perubahan dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri yang ditandai oleh peralihan banyak petani menjadi pekerja di pabrik-pabrik.

Revolusi Industri 3.0 (Akhir abad ke-20)

Era 3.0 terjadi pada akhir abad ke-20 dan ditandai dengan kedatangan internet dan teknologi digital. Bahkan, David Harvey, seorang sosiolog dari Inggris, menyatakan bahwa era 3.0 menyebabkan pengecilan dunia.

Fenomena ini muncul karena di era ini, jarak semakin tak terasa namun ruang semakin padat dan intens. Era ini memiliki dua ciri utama pertama, kemunculan mesin yang dapat bergerak dan berpikir sendiri, kedua, internet yang memungkinkan penyusutan jarak dan waktu.

Tidak hanya itu, dalam periode ini, Alan Turing menemukan komputer yang membuka jalan bagi pengolahan data dan lahirnya teknologi elektronik yang lebih maju.

Revolusi Industri 4.0 (dimulai sekitar tahun 2010)

Revolusi industri 4.0 dimulai antara tahun 2000 hingga 2005, dan tanda awalnya adalah percepatan koneksi internet. Dampaknya, distribusi informasi, akses, dan kebutuhan akan data meningkatkan kecepatan.

Secara bertahap, situasi ini mulai memengaruhi ketahanan perusahaan. Pada era ini, adaptasi perusahaan terhadap kebutuhan pelanggan menjadi lebih vital daripada ukuran perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, banyak bisnis yang menggantungkan diri pada algoritma perangkat lunak untuk memahami keinginan konsumen dan menarik perhatian mereka. Contoh-contohnya adalah platform belanja online, layanan ojek daring, dan berbagai layanan digital lainnya.

Revolusi industri keempat atau yang jug sering disingkat dengan RI 4.0 merupakan puncak dari revolusi industri dimana terlahirnya teknologi digital yang berdampat masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia, seperti halnya yang dibahas pada buku Teknologi Informasi dan Komputer di Era Revolusi Industri 4.

Revolusi Industri 5.0

Revolusi Industri 5.0 adalah konsep yang masih dalam tahap pengembangan dan perdebatan, tetapi secara umum mengacu pada perkembangan teknologi yang terus meningkatkan otomatisasi dan digitalisasi dalam industri dan sektor produksi.

Konsep ini berfokus pada penggabungan antara teknologi dan manusia, serta kebutuhan untuk mengembangkan sistem yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan dalam lingkungan produksi. Revolusi Industri 5.0 lebih menitikberatkan pada integrasi antara teknologi canggih seperti AI, IoT, dan teknologi robot teknologi dengan keahlian manusia dan inovasi yang dapat mendorong perkembangan sistem produksi yang lebih efisien, fleksibel, berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan sistem produksi yang lebih adaptif terhadap perubahan permintaan pasar, lebih berfokus pada pengalaman pelanggan, serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang terbatas. Secara keseluruhan, Revolusi Industri 5.0 diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi industri, pelanggan, pekerja dan masyarakat pada umumnya, seperti meningkatkan produktivitas, kualitas, dan keamanan produksi, serta menciptakan peluang kerja baru dan mengurangi dampak lingkungan yang negatif.

This website uses cookies to improve your web experience.